Tolak Impunitas Pembunuh Jurnalis Udin oleh Negara. Jurnalisme Bukan Kejahatan.
Negara gagal mengadili pembunuh wartawan Harian Bernas Yogyakarta, Fuad Muhammad Syafruddin yang menulis berita tentang korupsi selama rezim Orde Baru berkuasa. Hampir 24 tahun, negara tidak bertanggung jawab. Polisi, lembaga hukum, dan pemerintah hingga kini gagal mengungkap siapa pembunuh Udin.
Setiap jurnalis berhak untuk bekerja tanpa rasa takut. Wartawan memperjuangkan hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar, sekaligus mengontrol kekuasaan. Wartawan tidak boleh bekerja dalam suasana ketakutan di bawah ancaman aparat, militer, milisi sipil, dan preman.
Pembunuhan terhadap Udin adalah pengkhianatan terhadap UU kebebasan pers. Sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap impunitas, Koalisi Masyarakat untuk Udin (K@mu) bersama Alansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta setiap tanggal 16 setiap bulan menggelar aksi tutup mulut di depan Gedung Agung Yogyakarta. Kami menolak penghentian penyelesaian kasus pembunuhan Udin.
Kebebasan pers, berekspresi, dan hak-hak sipil perlu terus diperjuangkan. Koalisi Masyarakat Sipil (K@mu) bersama Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta mengajak masyarakat untuk melawan berbagai bentuk pembungkaman dan kekerasan terhadap jurnalis dan masyarakat sipil dalam aksi digital. Aksi solidaritas ini dilakukan lewat medium digital online di tengah Pandemi Covid-19 yang membuat setiap orang tak bisa berkerumun untuk kampanye langsung. Silahkan mengikuti panduan yang sudah disiapkan Koalisi Masyarakat untuk Udin. Seniman Anang Saptoto, bagian dari Koalisi Masyarakat untuk Udin merancang kampanye digital Aksi 16an Udin yang ke #68 melalui medium fotografi, video, dan desain.
Trims solidaritasnya.
Koordinator Koalisi Masyarakat untuk Udin, Tri Wahyu (087738557595)
Ketua Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta, Shinta Maharani (082137190912)
Koordinator Divisi Advokasi, Rimbawana (085785307383)